Dzikirnafas bergerak melalui alam yaitu nafas kita, nafas kita ini kalau kita sadari dan kita ikuti memliki kellembutan yang luar biasa, nafas ini mengikuti kehendak Allah dimana jika kita ikuti maka kita akan terhanyut dalam alam kelembutan kehendak Allah SWT. lembut namun sangat kuat , kelembutan yang tidak tertahankan kelembutah yang energinya tidak ada yang mampu melawan.
Dimana letak alam malakut dan dimana `arasy Allah, akal kita tidak mungkin menjangkaunya, karena Allah Maha Tinggi sedangkan kita sebagai hamba memiliki keterbatasan yang sangat banyak. Meski demikian, dengan sifat Rahman dan Rahim Nya Allah memberi infrastruktur kepada kita untuk dapat mendekat kepada Nya.
Assalamualaikum Wr. Wb Bapak Lukman yang hormati, Saya merasakan bisa cerdas & memiliki ilmu-ilmu yang tidak saya ketahui. Pertanyaannya: Apakah
Vay Tiá»n TráșŁ GĂłp 24 ThĂĄng.
Oleh Prof Nasaruddin Umar"Wahai hamba-Ku, jika engkau ingin masuk ke wilayah kesakralan-Ku Haramil Qudsiyah, jangan engkau tergoda oleh alam mulk, alam malakut, dan alam jabarut, karena alam mulk adalah setan bagi orang alim, alam malakut setan bagi orang arif, dan alam jabarut setan bagi orang yang akan masuk ke alam qudsiyah.â hadis qudsi.Alam syahadah mutlak memiliki tingkatan-tingkatannya alam mulk, mitsal atau hayal, dan alam barzakh, yang keseluruhannya ternyata akrab dengan manusia. Sementara, alam malakut, yang lebih dikenal dengan alamnya para malaikat dan jin, merupakan suatu alam yang tingkat kedekatannya dengan alam puncak lebih utama daripada alam-alam alam malakut masih lebih rendah daripada alam di atasnya, seperti jabarut dan al-aâyan al-tsabitah, yang akan dibahas dalam artikel mendatang. Mulai alam mitsal sampai alam-alam di atasnya tidak bisa ditangkap pancaindra dasar atau fisik manusia karena sudah masuk wilayah alam gaib. Manusia dengan pancaindra fisiknya hanya mampu mengobservasi secara fisik alam syahadah mutlak, seperti alam mineral, alam tumbuh-tumbuhan, alam hewan, dan sebagian dari dirinya sendiri. Alquran mengisyaratkan unsur kejadian manusia ada tiga, yaitu unsur badan atau jasad jasad, unsur nyawa nafs, dan unsur roh ruh . Dalam Alquran, nyawa dan roh berbeda. Nyawa dimiliki tumbuh-tumbuhan dan binatang, tetapi unsur roh tidak dimiliki oleh keduanya, bahkan oleh seluruh makhluk Tuhan lainnya. Unsur roh inilah yang membuat para malaikat dan seluruh makhluk lainnya sujud kepada manusia Adam.Roh yang merupakan unsur ketiga manusia ini menjadi potensi amat dahsyat baginya untuk mengakses alam puncak sekalipun. Unsur ketiga inilah yang disebut sebagai ciptaan khusus khalqan akhar di dalam Alquran."Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka, Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik." QS al-Muâmin [23] 12-14.Kata ansyaânahu khalqan akhar dalam ayat di atas, menurut para mufasir, maksudnya adalah unsur rohani setelah unsur jasad dan nyawa nafs. Hal ini sesuai dengan riwayat Ibnu Abbas yang menafsirkan kata ansyaânahu dengan jaâala insyaâ al-ruh fih, atau penciptaan roh ke dalam diri Adam. Unsur ketiga ini kemudian disebut unsur ruhani, atau lahut atau malakut, yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk biologis ketiga ini merupakan proses terakhir dan sekaligus penyempurnaan substansi manusia sebagaimana ditegaskan di dalam beberapa ayat, seperti dalam surah al-Hijr 28-29. Setelah penciptaan unsur ketiga ini selesai, para makhluk lain, termasuk para malaikat dan jin, bersujud kepada Adam dan alam raya pun ditundukkan taskhir untuknya. Unsur ketiga ini pulalah yang mendukung kapasitas manusia sebagai khalifah Tuhan di bumi QS al-Anam [6] 165 di samping sebagai hamba QS al-Zariyat [51] 56.Meskipun memiliki unsur ketiga, manusia akan tetap menjadi satu-satunya makhluk eksistensialis karena hanya makhluk ini yang bisa turun naik derajatnya di sisi Tuhan. Sekalipun manusia ciptaan terbaik ahsan taqwim/QS al-Tin [95] 4, ia tidak mustahil akan turun ke derajat paling rendah asfala safilin QS at-Tin [95] 5, bahkan bisa lebih rendah daripada binatang QS al-Araf [7] 179.Eksistensi kesempurnaan manusia dapat dicapai manakala ia mampu menyinergikan secara seimbang potensi berbagai kecerdasan yang dimilikinya. Seperti orang sering menyebutnya dengan kecerdasan unsur jasad IQ, kecerdasan nafsani EQ, dan kecerdasan rohani SQ. Tidak semua aspek manusia itu dapat dipahami secara ilmiah dan terukur oleh kekuatan pancaindra manusia. Karena memang unsur manusia memiliki unsur lapis mineral tubuh kasar sampai kepada roh unsur lahut malakut yang di-install Allah SWT sebagaimana ditegaskan lagi di dalam Alquran, \"Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh-Ku kepadanya, tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya. Lalu, para malaikat itu bersujud semuanya,â QS Shad [38] 72-73.Para penghuni alam malakut terdiri atas para jin dan malaikat, termasuk iblis. Alam ini tidak bisa diakses dengan pancaindra atau kekuatan-kekuatan fisik manusia. Alam ini hanya bisa diakses manusia jika mereka mampu menggunakan potensi lahut dan malakut yang dimilikinya. Hubungan interaktif antara para penghuni alam dimungkinkan, mengingat berbagai alam itu sama-sama ciptaan Allah sebagai makhluk utama memiliki kemampuan untuk itu karena kedahsyatan unsur ketiga tadi. Jika kita merujuk kepada pendapat Syekh Abduk Qadir Jailani yang membagi roh itu dalam empat tingkatan, makin mudah kita memahami kemungkinan itu. Menurut Syekh Abdul Qadir Jailani dalam kitabnya, Sirr al-Asrar, roh itu memiliki empat itu adalah roh jasad yang berinteraksi dengan alam mulk; roh ruhani yang berinteraksi dengan alam malakut; roh sulthani yang berinteraksi dengan alam jabarut; dan roh al-quds yang berinteraksi dengan alam lahut. Namun, perlu diingatkan di sini bahwa kita sebagai hamba tidak boleh terkecoh oleh bayangan keindahan alam-alam di atas sampai kita lengah sehingga seolah-olah pencarian kita bukan lagi tertuju kepada ridha Allah semata, melainkan sudah terkecoh oleh unsur-unsur kekeramatan. Makin tinggi tingkat pencarian seseorang, makin tinggi pula unsur pengecohnya, sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi di atas. Kerjakanlah semuanya dengan semata-mata karena Allah SWT. sumber pusdok republika
APA ITU ALAM JABARUT?Alam Jabarut merupakan kelanjutan dari alam Malakut. Kedua alam ini sama-sama di dalam alam gaib mutlak. Namun, alam Jabarut berada di atas lagi. Tidak semua penghuni alam Malakut dapat mengakses alam tersebut. Hal ini membuktikan, sesama penghuni alam Malakut tidak memiliki kapasitas yang sama di mata Allah Malakut memiliki penghuni tetap, yaitu para malaikat utama, seperti Jibril, Mikail, Israfil, dan lain-lain. Alam ini lebih dekat dengan âMaqam Puncakâ, yang biasa disebut Haramil suatu pengelompokan, lapisan-lapisan alam dan maqamnya dapat dibedakan pada beberapa suatu pengelompokan, lapisan-lapisan alam dan maqamnya dapat dibedakan pada beberapa tingkatan.= Maqam Ahdah yang mencakup alam Lahut dan Martabat Dzat;= Maqam Wahdah mencakup alam Jabarut dan Martabat Sifat;= Maqam Wahidiyah mencakup Alam Wahidiyah dan Martabat al-Asmaâ;= Maqam Roh yang mencakup alam Malakut dan Martabat Afâal;= Maqam Insan dan alam alam Malakut merupakan tahap atau maqam ruhaniah dan taman jiwa yang hakiki serta senantiasa mempertahankan kesuciannya, alam Jabarut sudah masuk dalam wilayah Lahut atau berada dalam hamparan Maârifatullah, tempat seluruh elemen dan yang banyak menjadi Jabarut sudah masuk di dalam dunia rahasia Ilahi, tetapi masih tetap wilayah alam dalam arti alam gaib mutlak. Alam Jabarut sebagai bagian dari alam gaib mutlak agak sulit dijelaskan secara skematis karena sudah masuk wilayah antara alam dan Maqam ini berada di antara wilayah aktual dan wilayah potensial yang lazim disebut dengan al-Aâyan al-Tsabitah akan dibahas dalam artikel mendatang.Penghuni Jabarut adalah sesuatu yang bukan Tuhan dalam level Ahadiyyah, melainkan derivasinya dalam level buku-buku tasawuf, di alam Jabarut ini berlangsung apa yang disebut sebagai Nafakh al-Ruh peniupan roh suci Allah yang kemudian mampu manghidupkan jasad. Itulah sebabnya alam Jabarut biasa juga disebut dengan alam roh. Di alam ini, kita juga mengenal adanya realitas kesamaran antara âsesuatuâ dan âbukan sesuatuâ. Juga kesamaran antara âalamâ dan âbukan alamâ serta antara âsifatâ dan âasmaâ.Di dalam alam Jabarut terjadi proses suatu keberadaan dari keberadaan potensial ke keberadaan Jabarut adalah suatu alam yang tidak umum dijangkau oleh alam-alam sebelumnya, termasuk alam sebagai bukti, bukan hanya alam Syahadah yang mengalami tingkatan-tingkatan, tetapi alam gaib juga penghuni alam gaib tidak semuanya bisa mengakses alam Jabarut, berkenalan dengan para penghuninya, dan memahami seluk-beluk peristiwa yang terjadi di jin tidak bisa mengenal seluruh perilaku malaikat, meskipun sama-sama sebagai penghuni Malakut. Sesama malaikat pun tidak saling memahami rahasia satu sama lain. Para malaikat adalah makhluk profesional yang mengerjakan tugasnya masing-masing dan tidak saling mengganggu serta mengintervensi sebagaimana diamanatkan antara para malaikat, ada malaikat utama dan keutamaannya dilihat dari perspektif manusia yang memilah fungsi-fungsi para itu, alam Jabarut merupakan alam paling tinggi karena di atasnya sudah tidak bisa lagi disebut dengan alam dalam arti ma siwa atasnya, sudah bukan lagi alam, tetapi sudah masuk dalam wilayah Qudsiyyah. Sebagai alam paling tinggi, tentu menjadi objek cita-cita dan harapan manusia. Namun, perlu ditegaskan bahwa sebagai manusia kita tidak dituntut secara mutlak untuk memasuki alam-alam itu, namun juga tidak dilarang berupaya untuk ayat dalam Alquran yang menjelaskan martabat-martabat kehidupan spiritual manusia dan menantang manusia untuk menaiki jenjang derajat yang lebih tinggi. Alquran mencela manusia yang cenderung set back ke jenjang derajat lebih rendah asfala safilin.Kalau manusia sudah berupaya menaikkan status ke alam yang lebih tinggi, namun tidak bisa menembus batas-batas alam tersebut, tidak perlu khawatir dan tak perlu dipermasalahkan. Tugas manusia hanya sebagai hamba dan khalifah. Bagaimana menjadi hamba yang lebih baik dan bagaimana menjadi khalifah lebih sukses di muka bumi menembus batas atau menyingkap tabir/hijab lalu memasuki alam dan maqam lebih tinggi itu adalah urusan dan hak prerogatif Allah. Apakah Allah mau memberi petunjuk dan siapa yang akan diberi petunjuk untuk itu, semuanya merupa kan rahasia manusia meningkatkan martabat spiritual ke jenjang lebih tinggi ditempuh para sufi dan pengamal tarekat. Namun, substansi pendekatan mereka mempunyai benang merah yang sama, yaitu manusia selalu harus melakukan pembersihan diri tadzkiyah al-nafs melalui berbagai âexerciseâ riyadhah dan perjuangan batin mujahadah.Dalam Kitab Manhalus Shafi disebutkan langkah-langkah konkret yang dilakukan para salik untuk mencapai tujuan spiritualnya. Kitab ini memperkenalkan apa yang disebut dengan ilmu martabat tujuh atau ilmu martabat itu ialah - Hadratul Qudsi puncak dari tempat penyucian diri dan Unsi tempat untuk bermesraan dengan Tuhan,- Mufatahah tempat untuk membuka rahasia Ilahi,- Muwajahah tempat untuk membuka hijab zulmani lalu menggunakan energi nuraniyah,- Mujalasah sarana untuk memisahkan dan membersihkan diri dari segala macam kemusyrikan,- Muhadasah tempat untuk menyingkap rahasia melalui Dirinya,- Musyahadah menyaksikan âwajahâ Tuhan melalui seluruh alam ciptaan-Nya, dan Muthalaâah menghayati keberadaan Tuhan melalui hidayah-Nya.Bagi para salik yang akan menyingkap hijab dan seterusnya melaju ke alam lebih tinggi, menurut buku ini, sangat dimungkinkan. Jika seseorang mampu melewati maqam-maqam tersebut dengan baik, dipersepsikan manusia bisa mengakses alam manapun yang ia saja tidak gampang mengakses maqam demi maqam yang berlapis-lapis itu. Peningkatan dari satu maqam ke maqam berikutnya terkadang ditempuh bertahun-tahun. Namun, tidak perlu berkecil hati karena jika Allah menghendaki, tentu tidak ada rintangan berarti bagi yang bersangkut dalam hadis tasawuf sering diungkap bahwa ada sekitar 70 ribu hijab yang menghijab manusia sehingga sulit mencapai mukasyafah penyingkapan. Namun, tidak perlu takut dan berkecil hati, karena 100 ribu hijab pun dapat ditembus jika Allah sufi mempunyai keuletan karena mempunyai tujuan bukan untuk menembus hijab itu tersingkap, tetapi bagaimana mendekatkan diri kepada Allah, tanpa target ada kalangan sufi memiliki tujuan membuka hijab atau memperoleh karamah dalam pencahariannya, boleh jadi dua-duanya tidak diperoleh. Tuhannya tidak didapat dan karamahnya pun sufi dan salik tidak jarang terkecoh karena terdekonsentrasi oleh hal-hal yang tidak substansi. Mereka terkecoh oleh sesuatu yang bersifat sekunder lalu meninggalkan urusan primer. Yang primer itu adalah Tuhan yang sekunder itu adalah kelezatan dalam beribadah, kepemilikan karamah di depan jamaah, dan semacamnya.* Banyak yang terkecoh oeh rekayasa setan. Mereka menyangka sudah bertemu dengan âTuhanâ, padahal ia adalah setan yg menyaru dan mengaku âTuhanâ. Ciri-ciri pengecohan setan itu antara lain, sifat sombong, meremehkan pelaksanaan syareat, mengabaikan Nabi Muhammad SAW sebagai penunjuk jalan yang lurusdan lain-lain.Mari kita mencari yang substansi dan yang primer tanpa harus terkecoh dengan yang nonsubstansi dan yang bersifat sekunder, agar mikraj kita Prof Dr Nasaruddin Umar About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.
dzikir menembus alam malakut